Kamis, 19 Maret 2009

RUWAT RUMAH di YOGYAKARTA

Selain rutinitas melayani umat melakukan terapi pengobatan, tim Padepokan Hikmah Ilahi rupanya biasa juga diminta untuk melakukan berbagai ruwatan, seperti dilakukan Rabu-Kamis (18-19/3) lalu. Aa Sobar (Ki Langgeng Panuntun Galih), diminta meruwat milik Pakde dan Bude—begitu biasa disapa--warga Komplek Margahayu Raya, rumah miliknya yang ada di Sleman Yogyakarta.
Jelasnya, rombongan sebanyak 15 orang, antara lain Aa Sobar, Iwanda (penyiar Radio Shinta 97 ,2 FM Bandung), Pak Didi (ustad di wilayah Sekekondang, Pasir Impun Atas, Bandung), dan beberapa murid tim Padepokan Hikmah Ilahi: Indra, Tono, Dede, Achmad Abdul Syukur, Jajang, Tetet, Ronny, Mang Ojhon, Mang Ade, plus Pak Endang Kumis, ortu Dede dari Cibiru, dan tentunya kedua suami-istri pemilik rumah Pakde dan Bude .Berangkat dari Padepokan Rabu Shubuh, (18/3), dan sampai di lokasi pukul 14.30, di hari yang sama. Intinya, maksud ruwatan rumah Pakde dan Bude ini, gimana caranya, agar rumah mereka bisa cepat terjual.”Alhamdullilah, belum beberapa jam, rumah kita udah ada yang nawar. Tapi, belum cocok harga.Tapi, insya Allah nggak terlalu lama lagi,” jelas Pakde. Nyatanya begitu, saat di lokasi, rumah mili Pakde dan Bude sudah ada yang menawar kok.Ya, tinggal masalah kecocokan harganya. “Mudah-mudahan begitu।Tapi, semua kita pulangkan pada Allah. Karena semuanya atas izin dari Nya,” kata Ki Langgeng Panuntun Galih.Beres, acara ruwatan, keesokan harinya Kamis (19/3), tim Padepokan Hikmah Ilahi, berkesempatan mengunjungi pasar burung di pasar Ngasem, Yogyakarta.Dan, kebetulan tak jauh dari pasar ada lokasi wisata Tamansari, di mana di dalamnya ada mesjid di bawah tanah (Lawang Tamansari), ya sekalian aja berkunjung ke sana।Asyik kan.Nah, jika tertarik mau melakukan serupa, tim Padepokan Hikmah Ilahi, siap untuk membantu Anda.Hubungi aja no. 0819 1053 5049 (Aa Sobar) atau langsung aja menghubungi radio Shinta Buana 97,2 FM Bandung

Selasa, 17 Maret 2009

Napak Tilas Ke Masigit Sela, Majingklak-Ciamis

Murid-murid Padepokan Hikmah Ilahi bareng Aa Sobar, baru-baru ini berangkat menuju wilayah Majingklak.Pastinya, bukan sekadar jalan-jalan dong.”Tepat. Kita ingin napak tilas. Berjiarah, di mana para wali pernah singgah ke gua alam ini,” kata Aa Sobar.

Intinya, perjalanan menuju pulau yang di kitari muara di wilayah perbatasan antara Jabar dan Jateng ini।Maksud dan tujuannya, agar para murid-murid Padepokan Hikmah Ilahi, tersentuh atau bersyukur bahwa syiar Islam pernah dilakukan di masa lampau।”Saya baru kali ini ke tempat ini.Dan, ini benar-benar pengalaman spritual yang sulit dilupakan,” kompak Indra,Tono, dua murid dari Padepokan Hikmah Ilahi

Memang jika kebetulan Anda suatu waktu berkunjung ke sana.Ya, bisa jadi perasaan serupa tak dijamin tak jauh beda deh. Soalnya, aura di gua yang cenderung dulu dipakai untuk berzikir atau sejenisnya ini, lumayan unik sih.”Tapi, itu tergantung niat. Jika kita punya tujuan positif rasanya tak perlu dikhawatirkan,” tambah Aa Sobar lagi. Nah, selain berjiarah, rombongan dari Padepokan Hikmah Ilahi, berjumlah 10 orang ini, rupanya memiliki maksud lain tak kalah penting.“Utamanya selain ingin berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Kita pun sekalian ingin meneliti, kira-kira jenis tumbuhan apa saja yang kira-kira bisa dijadikan obat,” sambung Ki Langgeng Panuntun Galih, begitu nama sapaan lain dari Aa Sobar, sembari sedikit terharu ketika melihat kondisi masyarakat di wilayah itu jauh dari tingkat perekonomian berkecukupan.”Ini jadi PR buat kita jika kembali berkunjung ke mari,” bisiknya.